Latest Movie :
Recent Movies

300: Rise of an Empire Subtitle Indonesia | Revian Movies

300: Rise of an Empire
(2014)

Source: WEBRip
300-rise-of-an-empire-po.jpg
zvbzx21.png
Released
CountryUSA
Language
English
Genre
Action | Drama | War
Director Noam Murro
Writers
Zack Snyder(screenplay), Kurt Johnstad (screenplay),1 more credit »
Starcast Sullivan Stapleton,Eva GreenLena Headey | See full cast and crew »
Rating 7.1/10 
Ratings: 7.1/10 from30,118 users   Metascore:47/100
Reviews: 158 user | 179 critic | 33 fromMetacritic.com
 


Review:

This is Sparta!!! Apa yang ada dipikiran anda ketika mendengar kalimat itu? Seorang pria yang bermimpi menjadi Superman namun sayangnya hanya punya celana dalam dan tak bisa melindungi kumpulan otot miliknya? Tidak hanya itu, namun sebuah kalimat sederhana dari para pria dengan perawakan kekar yang bukan hanya mampu menunjukkan semangat mereka, namun juga sanggup membuat kita sebagai penonton mengangkat tangan dan berteriak “ahoo, ahoo, ahoo.” Ia tidak megah, namun 300 punya keunikan yang menjadikannya sebagai sebuah kenangan.  Kemasan past, present, dan future dari 300 ini tidak punya hal tersebut, 300: Rise of an Empire, it’s about scream, blood, slow motion, and abs!!! Without dignity. Oh, also British who fight for Greece!!! Bland. Borefest.

Sepuluh tahun sebelum kejadian di 300, seorang jenderal perang Athena, Themistocles (Sullivan Stapleton) berupaya untuk melindungi negerinya dari serangan pertama bangsa Persia. Kesuksesan berhasil ia raih, namun disisi lain justru ikut pula menjadikannya sebagai sosok yang dibenci karena telah membunuh King Darius I (Yigal Naor).

Aksi tersebut otomatis melahirkan misi balas dendam dari putra Darius I, Xerxes (Rodrigo Santoro) yang bertekad untuk memberikan bayaran setimpal pada Themistocles atas tindakan yang ia lakukan tersebut, dan mendeklarasikan perang terhadap Yunani.

Namun masalah bagi Themistocles tidak berhenti sampai disitu. Pada saat itu Kerajaan Persia sedang berada di puncak kejayaannya, bahkan sekutu Yunani telah menolak untuk bergabung dan memutuskan untuk mundur ketimbang harus merelakan banyak nyawa menyusul King Leonidas (Gerard Butler) yang kala itu bersama 300 pasukannya kalah dari Persia.

Tapi ternyata Themistocles punya rencana lain, menggunakan laut sebagai jalur untuk melakukan serangan, yang celakanya dengan jumlah dan tentara dan teknologi yang sedikit lebih baik telah berada di kendali seorang wanita bernama Artemisia (Eva Green).

Apakah pertanyaan dengan inti seperti ini mampir di pikiran anda: “Oh, ada lanjutannya? Bukannya sudah selesai ya? Kan Leonidas sudah mati.” Nah itu dia, tujuh tahun yang lalu300 sudah ditutup dengan sangat jelas tanpa meninggalkan pertanyaan, lantas apa misi film ini? To get your money. Simple. Tidak dapat dipungkiri walaupun dangkal 300 punya style yang masih meninggalkan memori manis di ingatan penontonnya, dan hal tersebut sayangnya juga terlalu manis untuk ditinggalkan begitu saja oleh para produser film tersebut, termasuk di dalamnya Zack Snyder yang kini menjabat sebagai produser.

Masih ada potensi yang dapat dimanfaatkan, so, ambil resiko dan coba bentuk kembali, tidak peduli jika pada akhirnya ini akan terasa seperti kurang penting. Bukan hanya kurang penting, namun juga dipaksa. Tidak perlu waktu lama penonton akan dengan mudah merasakan bagaimana besarnya ambisi untuk menjadikan ini sebagai pintu pembuka sebuah senjata pengeruk uang yang menjanjikan, masa lalu, masa kini, dan masa depan, ketiganya coba dikombinasikan kedalam durasi 100 menit-an dengan bantuan narasi yang secara konsisten terus berusaha keras memaparkan struktur cerita, namun celakanya tidak mampu menjadikan kisah ini semakin jelas dan tajam.

Dari pondasi saja ia sudah salah, karena kita tahu ini merupakan tipe style over substance, so at least harus ada bekal yang menarik pada sisi cerita, dan 300: Rise of an Empire tidak mampu memberikan itu. Tidak hanya itu, 300: Rise of an Empire sebenarnya juga tidak menaruh respect pada penontonnya. Dari segi teknis ini sama persis dengan apa yang pernah dilakukan oleh 300 ditangan Zack Snyder, tujuh tahun lalu.

Kurang begitu yakin apakah keputusan untuk bermain di formula yang sama persis itu adalah sebuah tindakan percobaan dengan dua opsi, kembali berhasil atau gagal, atau justru Noam Murro, Zack Snyder, dan Kurt Johnstad beranggapan bahwa penonton tidak mengalami perkembangan pada standard yang mereka miliki selama lebih dari setengah dekade ini.

It’s like mocking with audience, terus bergerak cepat dengan berpindah dari satu pertempuran ke pertempuran lain tanpa peduli dengan detail kecil yang penting baik itu pada karakter dan cerita yang tidak berkembang. Dimana anda dapat merasakan hal tersebut? Lihat saja pada penggunaan slow motion yang sangat berlebihan. Meskipun tidak dapat dipungkiri dalam skala minor di beberapa bagian mereka berhasil tampil memikat, namun merupakan kesalahan besar membangun sebuah segmen yang menuntut tensi dan emosi dengan menggunakan karakter tak bernyawa.

Hal tersebut yang menjadikan ini terasa hambar, beberapa pengulangan yang ia hadirkan menjadi monoton dan menjemukan, terutama pada pergeseran speed dari normal ke slow-mo dan sebaliknya yang dibentuk oleh Noam Murro seperti sesuka hati tanpa pertimbangan. Jatuhnya ini annoying, dan semakin parah ketika setelah menghadirkan sikap kurang peduli tadi ia justru dengan penuh percaya tetap terus berupaya agar dapat tampil kompleks.

Sulit untuk menampik ini, namun ada rasa rindu pada 300 yang hadir ketika menyaksikan film ini. Dangkal, sederhana, namun ada simpati dan power dari pria-pria yang memperjuangkan kehormatan mereka dan rela mati demi negara itu. Film ini sebaliknya, jauh lebih dangkal namun uniknya terus berupaya agar dapat tampil kompleks, lebih tampak seperti kompilasi momen-momen membosankan dari serial-tv Spartacus, dengan konsisten terus mengemis atensi lewat sensasi pada visual yang sayangnya perlahan memberikan rasa jenuh.

Alur yang kacau berisikan karakter yang kosong dengan nyawa yang lemah, ini semakin rusak ketika ia juga tidak memberikan unsur fun didalamnya, minim humor yang mungkin saja dapat memberi nafas segar dibalik suguhan monoton yang kerap kehilangan fokusnya itu.

Divisi akting juga menjadi sumber utama kacaunya film ini. Bukan hanya minim, beberapa diantara mereka bahkan nihil emosi, dan menyebabkan permasalahan dan perjuangan yang akan mereka hadapi menjadi kurang memiliki arti yang kuat. Sullivan Stapleton menjadi tombak utama yang sayangnya sangat tumpul, lebih sering terlihat kosong dan jauh dari kesan heroik, kekurangan power, tidak memiliki karisma dan wibawa dari seorang pemimpin.

Yang mengejutkan justru datang dari Eva Green, wanita yang seperti telah terlahir dengan memiliki daya seduktif sangat besar, dan hal tersebut mampu ia manfaatkan untuk mendukung perannya sebagai sosok antagonis dengan karakter yang dingin namun penuh semangat.

Overall, 300: Rise of an Empire adalah film yang tidak memuaskan. Nilai positif yang dimiliki film ini mungkin hanya terletak pada adegan aksi visual yang tidak dapat dipungkiri beberapa diantaranya mampu tampil dengan cukup baik, karena selain itu 300: Rise of an Empire hanya berisikan kekacauan dari perang yang sejak awal sudah sangat lemah dari cerita dan karakter namun hingga akhir tidak pernah berhenti mencoba agar dapat terlihat megah dan kompleks dengan menghadirkan berbagai elemen sebuah film style over substance yang sayangnya dikemas terlalu overdo.
Sumber,
Sinopsis+Film+300+Rise+Of+An+Empire+2014

Rodrigo-Santoro-In-300-Rise-Of-An-Empire

300-rise-of-an-empire.jpg

Prekuel
300 (2006)

Download Film 300: Rise of an Empire (2014) Subtitle Indonesia WEBRip MP4 High Quality:
File Format: mp4
Resolusi: 640x266
Durasi: 1 Jam - 43 Menit - 00 Detik
Ukuran: 222 mb
SS:
300_Rise_of_an_Empire_2014_WEBRip_high_f

Direct Single Link:

Link 1
Link 2 (Alternatif)
Link 3 (Alternatif)
Link 4 (Alternatif)
Link 5 (Alternatif)
Link 6 (Alternatif)


Subtitle: mp4-300-emp-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Pein Akatsuki


Download Film 300: Rise of an Empire (2014) Subtitle Indonesia WEBRip AVI Normal Quality:
File Format: avi
Resolusi: 500x230
Durasi: 1 Jam - 42 Menit - 59 Detik
Ukuran: 197 mb
SS:
300_REmpire_2014_webrip_Rye_Movies_avi_t

Single Link:

TF: https://tusfiles.net/0yglcmt7sj0q


Subtitle: avi-300-emp-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Pein Akatsuki

Malam Suro di Rumah Darmo | Revian Movies

Malam Suro di Rumah Darmo
(2014)

Source: DVDRip
malam-suro-di-rumah-darmo.jpg
zvbzx21.png
Released
16 Januari 2014
CountryIndonesia
Language
Indonesian
Genre
Horror | Comedy
Director Eka Katili
Writers
n/a
Starcast Diah Permatasari,Oppie KumisMpok NoriZahra Jasmine,Fauzi Imam
Rating n/a 
Review:
Sebuah urban legend paling tersohor di Indonesia, Kota Surabaya yakni Rumah Hantu Darmo atau lebih akrab disebut RHD. Rumah mewah itu merupakan hasil pesugihan sebuah keluarga. Keluarga tersebut mendapat banyak harta, emas, rumah, dan benda mewah lainnya serta memberikan tumbal dan sesajen sebagai balasannya.

Namun karena keluarga tersebut hendak berlaku curang dengan sudah tidak memberikan tumbal dan sesajen lagi serta berniat untuk melarikan diri menggunakan jalur laut. Maka para hantu pun langsung menenggelamkan kapal yang keluarga tersebut tumpangi sehingga seluruh keluarga meninggal.

Rumah beserta harta yang dimiliki pun secara tidak langsung diambil kembali oleh para hantu dan beberapa keluarga yang masih di dalam rumah di bunuh. Mereka di bunuh pada malam satu suro. Alhasil, rumah tersebut hingga saat ini menjadi kediaman mereka sehinnga tak ada orang yang membeli rumah mewah tersebut. Kini keberadaan RHD telah menjadi buah bibir paling terkenal bagi pecinta alam gaib di seluruh Indonesia sehingga tempat tersebut tak pernah sepi pengunjung.
Screenshot_130.png

Screenshot_129.png

Screenshot_131.pngT




Download Film Malam Suro di Rumah Darmo (2014) Subtitle Indonesia DVDRip AVI Normal Quality
File Format: avi
Resolusi: 500x230
Durasi: 1 Jam - 17 Menit - 50 Detik
Ukuran: 153 mb
SS:
Malam_Suro_di_Rumah_Darmo_2014_DVDRip_Ry

Single Link:

TF: http://tusfiles.net/o51n7ivalvvj

Crows Zero 1 & 2 Subtitle Indonesia | Revian Movies

Kurôzu Zero (2007)

Source: DVDRip
crow-zero.jpg
MOVIE INFO
Released : 2007
Genre : Action | Thriller
Starcast : Shun Oguri, Kyôsuke Yabe and Meisa Kuroki
Director : Takashi Miike
Writers : Hiroshi Takahashi (comic), Shôgo Mutô (screenplay)
IMDB : 7.0/10 !!

Sinopsis :
FILM CROWS ZERO diangkat dari sebuah manga jepang (crows) yang menceritakan seorang pemuda siswa (genji takiya) baru di sekolah suzuran, dia berambisi menguasai suzuran, dimana suzuran merupakan sekolah khusus laki-laki yang dihuni para siswa yang doyan berantem, dia menantang serizawa salah satu pentolan di sekolah tersebut demi menguasai seluruh siswa, untuk menantang serizawa dia harus mempunyai pengikut terlebih dahulu.

Apakah genji takiya mampu mengumpulkan pengikut supaya bisa menandingi kekuatan kelompok serizawa?


Download:

Crows Zero 2007 - Part I (79mb)
- Alternatif 1
- Alternatif 2

Crows Zero 2007 - Part II
 (73mb)
- Alternatif 1
- Alternatif 2

Subtitle Indonesia

crowszero1-part-l.zip


crowszero1-part-ll.zip

Kurôzu zero II (2009)

Source: DVDRip
crows2-poster-4c-1002.jpg
MOVIE INFO
Released : 2009
Genre : Action
Starcast : Shun Oguri, Kyôsuke Yabe and Meisa Kuroki
Director : Takashi Miike
Writers : Hiroshi Takahashi (comic), Hiroshi Takahashi (comic)
IMDB : 7.0/10 !!

Sinopsis :
Masih menampilkan tokoh utama dari film sebelumnya Genji Takiya yang diperankan oleh Oguri Shun, tetapi kali ini dia harus berhadapan dengan seorang bintang muda bersinar Miura Haruma

. Cerita mengambil setting waktu 8 bulan setelah film pertama dimana Genji Takiya akan lulus dan keluar dari Suzuran High School. Namun, ternyata ada beberapa hal yang masih perlu dia selesaikan dengan sekolah lain yang menjadi rival Suzuran High School.

Adalah Housen Gakuen yang dipimpin oleh Tatsuya Mito (Miura Haruma) yang menjadi rival sekolah Suzuran. Dengan didampingi oleh Narumi siswi kelas tiga Housen Gakuen. Pertarungan antar sekolah pun kembali tak bisa di hindarkan.


Download:

Crows Zero II (146mb)
- Alternatif 1
- Alternatif 2

Subtitle Indonesia

crowszero-ll-full.zip

Resident Evil: Retribution Subtitle Indonesia | Revian Movies



Movie Review :
• Movie : Resident Evil: Retribution (2012)
• Released : 14 September 2012
• Genre : Action | Horror | Sci-Fi
• Quality : DVDRip
• Format : AVI (133mb)
• Rating : 5.2/10 (IMDB)
• Duration : 96 Min
• Starcast : Milla Jovovich, Sienna Guillory, Michelle Rodriguez | See full cast and crew
Synopsis :
T-virus yang mematikan dari Umbrella Corporations masih tetap merusak Bumi, mengubah seluruh muka bumi menjadi legiun pemakan daging yang di sebut Undead. Satu-satunya harapan ras manusia yang terakhir ALICE, terbangun di pusat fasilitas operasi bawah tanah Umbrella Corporations. Disana Alice menyingkap lebih banyak lagi rahasia tentang masa lalunya saat ia menggali lebih lanjut. Tanpa perlindungan, Alice terus memburu mereka yang bertanggung jawab atas terjadinya wabah; sebuah petunjuk yang menuntun dia dari Tokyo ke New York, Washington, DC dan Moskow, yang pada akhirnya menyingkapkan rahasia yang membuat dia memikirkan kembali segala kebenaran yang dia yakini selama ini. Dibantu oleh sekutu baru dan teman-teman akrab, Alice harus berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang ambang kehancuran. Hitungan mundur telah dimulai.








Jangan Lupa Follow Twitterku : @RevianComancika


Download :

Download Link :
AVI


Subtitle Indonesia

(Subscene : Lebah Ganteng)

The Raid : Redemption | Revian Movies


The Raid : RedemptionSource: HDRip
MOVIE INFO
Released : 2012
Genre : Action, Crime, Thriller
Starcast : Iko Uwais, Ananda George, Ray Sahetapy, Doni Alamsyah,
IMDB : 8.3/10!!


Sinopsis:
Mengisahkan penggerebekan oleh 20 polisi yang tergabung dalam pasukan elit khusus terhadap gedung 30 lantai guna menangkap gembong narkotika yang sudah melegenda Tama Riyadi yang diperankan oleh Ray Sahetapy.



Di sinilah aksi dan petualangan terjadi, ternyata penggeberekan itu bukanlah untuk tujuan mulia, melainkan terdapat tujuan kotor didalamnya. Yang hanya di ketahui oleh seorang dari anggota tim itu, yakni letnan Wahyu (Pierre Gruno). Tahu polisi telah berhasil menyusup kedalam gedung, Tama kemudian memobilisasi penghuni gedung yang di penuhi oleh para buronan dan penjahat sadis yang sangat terlatih untuk membunuh dengan siksaan kejam.

Disinilah 20 polisi menghadapi kejamnya neraka, mereka tidak lagi bertujuan menangkap sang gembong narkotika, namun keluar dari gedung itu dengan selamat. Rama, si polisi ingusan yang di perankan Iko Uwais harus menyelamatkan temannya yang terluka kemudian mencari sisa anggota tim yang masih selamat, kemudian memutar otak guna keluar dari gedung itu agar dapat kembali pulang kerumah bertemu kembali dengan isteri yang sedang hamil tua.

Dia kemudian bertemu dengan abangnya, Andi (Donny Alamsyah) yang merupakan tangan kanan Tama. Lalu bagaimanakah kisah selanjutnya, apakah Rama berhasil keluar dengan selamat dari gedung 30 lantai itu?

---

Note:
Update HDRip yang pasti gambar video sudah bening gan
Penampakanya :

Klik gambar untuk memperbesar





Download Dalam 1 Part:

The Legend of Hercules Subtitle Indonesia | Revian Movies

The Legend of Hercules
(2014)

Source: DVDRip & WEBRip
the-legend-of-hercules-20.jpg
zvbzx21.png
Released
CountryUSA
Language
English
Genre
Action | Adventure
Director Renny Harlin
Writers
Sean HoodDaniel Giat2 more credits »
Starcast Kellan LutzGaia WeissScott Adkins |See full cast and crew»
Rating.3/10 
Ratings: 4.3/10 from8,734 users   Metascore:22/100
Reviews: 55 user | 85 critic |19 from Metacritic.com
 


Review:

Merasa tidak familiar dengan nama sutradara Renny Harlin? Cukup wajar. Meskipun pernah menghasilkan film-film peraih sukses komersial besar seperti Die Hard 2 (1990) dan Cliffhanger (1993), nama Harlin secara perlahan mulai tenggelam setelah film Cutthroat Island (1995) yang ia arahkan gagal meraih kesuksesan ketika dirilis di pasaran dan bahkan sempat meraih gelar sebagai film dengan kegagalan komersial terbesar sepanjang masa.

Harlin sendiri bukannya berhenti menjadi seorang sutradara setelah kegagalan tersebut. Ia masih aktif mengarahkan banyak film layar lebar seperti Deep Blue Sea (1999), The Covenant (2006) dan 12 Rounds (2009) serta beberapa episode serial televisi popular seperti Burn Notice, White Collar dan Covert Affairs meskipun tak satupun diantara kerja kerasnya tersebut mampu mengkatrol kembali nama besarnya di industri film Hollywood.

Film terbaru arahan Harlin, The Legend of Hercules, sayangnya masih belum akan memberikan reputasi yang lebih baik bagi kemampuan sutradara berkewarganegaraan Finlandia tersebut dalam mengarahkan film-filmnya. Dengan naskah yang ditulis oleh Harlin bersama dengan tiga penulis naskah lainnya, Daniel Giat, Giulio Steve dan Sean Hood, The Legend of Hercules terasa sebagai sebuah versi imitasi murahan dari naskah cerita Gladiator (2000) yang disajikan dengan sentuhan tampilan visual a la 300 (2006).

Bukan sebuah presentasi yang benar-benar buruk secara keseluruhan. Namun, jika dibandingkan dengan betapa bervariasinya kisah petualangan dari karakter manusia setengah dewa asal Yunani tersebut, adalah cukup mengecewakan untuk melihat Harlin lebih memilih untuk menyusun dan mengeksekusi The Legend of Hercules menjadi sebuah film drama aksi yang tampil begitu datar dalam penceritaannya.

Meskipun mengisahkan mengenai sesosok karakter yang kisah kehidupannya mungkin telah terasa begitu familiar bagi banyak orang, The Legend of Hercules sendiri menawarkan jalinan cerita yang cukup berbeda mengenai Hercules. Kisahnya dimulai ketika Queen Alcmene (Roxanne McKee), yang telah merasa begitu membenci suaminya, King Amphitryon (Scott Adkins), akibat kegemarannya untuk berperang, kemudian meminta pada Dewi Hera agar diberikan petunjuk bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk suaminya tersebut.

Tanpa diduga, Dewi Hera kemudian muncul dan mengungkapkan bahwa Queen Alcmene telah dipilih untuk mengandung anak Dewa Zeus yang nantinya akan menjadi sosok yang membawa perdamaian di muka Bumi. Oleh Dewi Hera anak tersebut dinamai sebagai Hercules.

Dua puluh tahun kemudian, Hercules – yang dinamai Alcides oleh King Amphitryon – tumbuh menjadi seorang pemuda gagah yang tampan (Kellan Lutz). Ia menjalin cinta dengan Princess Hebe (Gaia Weiss). Namun, hubungan itu sendiri tidak begitu disukai oleh King Amphitryon karena sang Raja lebih memilih agar Princess Hebe dapat menikahi putera tertuanya, Iphicles (Liam Garrigan).

Untuk memisahkan Hercules dari Princess Hebe, King Amphitryon kemudian mengirimkan Hercules ke medan perang bersama General Sotins (Liam McIntyre). Akibat kurangnya jumlah pasukan yang dikirimkan bersama mereka, Hercules dan General Sotins mengalami kekalahan dan kemudian dipekerjakan sebagai budak.

Mengetahui bahwa Hercules tidak akan kembali lagi, King Amphitryon segera saja menjodohkan Princess Hebe dengan Iphicles dan berencana untuk segera menikahkan mereka. Tentu saja, proses tersebut tidak akan berjalan dengan lancar karena Hercules terus berusaha untuk kembali dan merebut Princess Hebe sekaligus menyudahi ketidakadilan King Amphitryon dalam setiap tindakannya.

Baiklah. Kebanyakan penonton yang memilih untuk menyaksikan The Legend of Hercules mungkin tidak begitu mengharapkan sebuah film yang mengandalkan kualitas cerita maupun tampilan akting yang berkelas. Pada beberapa bagian, Renny Harlin memang mampu menghadirkan tampilan visual yang cukup memuaskan, khususnya yang melibatkan hadirnya adegan aksi yang mampu memacu adrenalin.

Keputusan Harlin untuk mengadirkan penceritaan The Legend of Hercules dalam ritme penceritaan yang cukup cepat juga terbukti berhasil membuat film ini masih mampu menghibur penontonnya. Namun, ketika Harlin terus menghadirkan adegan-adegan aksi tersbeut dalam tampilan yang serupa secara terus menerus, The Legend of Hercules tidak terhindarkan dari atmosfer penceritaan yang terasa begitu monoton.

Let’s talk about Kellan Lutz. Pemilihan Lutz untuk memerankan karakter Hercules jelas terasa masuk akal karena… well… aktor yang popular lewat seri film The Twilight Saga(2008 – 2012) tersebut memiliki penampilan fisik (dan otot) yang sangat mendukung. Sayangnya, untuk penampilan akting, Lutz tampil begitu datar. Penampilan tersebut tidak akan menimbulkan banyak masalah ketika Lutz hanya dihadirkan sebagai sesosok pemeran pendukung seperti dalam The Twilight Saga. Namun untuk ditempatkan sebagai karakter utama yang hadir hampir di keseluruhan adegan film, Lutz tidak memiliki kharisma yang kuat untuk mampu membuat penonton merasa tertarik dengan kehadiran karakter yang ia perankan. Lutz tidak sendirian. Kecuali Liam McIntyre dan Scott Adkins yang hadir cukup mengesankan, hampir seluruh pengisi departemen akting The Legend of Hercules hadir dalam kapasitas akting yang serupa dengan Lutz.

Terlepas dari premis yang berusaha untuk menghadirkan sebuah presentasi film yang menawarkan deretan adegan aksi yang memikat, The Legend of Hercules tampil terlalu datar untuk mampu menarik perhatian para penontonnya akibat penggalian cerita dan karakter yang terasa terlalu datar.

Terlepas dari beberapa kelemahan tersebut, Renny Harlin berhasil menutupi beberapa kelemahan ceritanya dengan mengeksekusi The Legend of Hercules melalui ritme penceritaan yang berjalan cepat sekaligus menghadirkan beberapa adegan aksi yang tergarap dengan baik dari sisi tampilan visualnya. Tidak sepenuhnya buruk namun jelas masih terasa mengecewakan akibat banyaknya potensi cerita film ini yang gagal untuk dikembangkan dengan baik.
Sumber,
kellan-lutz-legend-of-hercules.png

The_Legend_Hercules_Review.jpg

hero_LegendOfHercules-2014-1.jpg

Download Film The Legend of Hercules  (2014) Subtitle Indonesia WEBRip MP4 High Quality:
File Format: mp4
Resolusi: 640x360
Durasi: 1 Jam - 29 Menit - 48 Detik
Ukuran: 191 mb
SS:
TGOH_2014_WEB_DL_Rye_Movies_mp4_thumbs_2

Single Link:

TF: http://tusfiles.net/kpgdutnt3qta


Subtitle: mp4-lgndhrcls-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Pein Akatsuki


Download Film The Legend of Hercules (2014) Subtitle Indonesia DVDRip AVI Normal Quality:
File Format: avi
Resolusi: 384x218
Durasi: 1 Jam - 34 Menit - 21 Detik
Ukuran: 123 mb
SS:
The_Legend_Of_Hercules_DVD_AHMAD_2_avi_t

Direct Part Link:

The Legend of Hercules - Part 1 (60 mb)
Alternatif

The Legend of Hercules - Part 2 (63 mb)
Alternatif


Subtitle: avi-lgnhrcules-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Pein Akatsuki

RoboCop Subtitle Indonesia | Revian Movies

RoboCop
(2014)

Source: WEBRip R6 & HDCAM
robocop-2014.jpg
zvbzx21.png
Released
CountryUSA
Language
English
Genre
Action | Crime | Sci Fi
DirectorJosé Padilha
Writer
Joshua Zetumer(screenplay), Edward Neumeier1 more credit »
Starcast Joel KinnamanGary OldmanMichael Keaton | See full cast and crew »
Rating 6.7/10 
Ratings: 6.7/10 from21,712 users   Metascore:52/100
Reviews: 222 user | 258 critic | 41 fromMetacritic.com
 


Review:

Ketika dirilis pada tahun 1987, RoboCop yang disutradarai oleh Paul Verhoeven tidak hanya mampu mencuri perhatian para penikmat film dunia karena keberhasilan Verhoeven mewujudkan imajinasinya mengenai kehidupan di masa yang akan datang. Lebih dari itu, sama seperti film-film arahan Verhoeven lainnya, RoboCop hadir dengan deretan adegan bernuansa kekerasan yang kental namun mampu diselimuti dengan naskah cerita yang begitu cerdas dalam memberikan satir tajam mengenai kehidupan sosial masyarakat dunia di saat tersebut.

Keunikan itulah yang kemudian berhasil membawa RoboCop meraih kesuksesan baik secara kritikal – dimana RoboCop berhasil meraih dua nominasi di kategori Best Film Editing dan Best Sound Mixing serta memenangkan penghargaan khusus di kategori Best Sound Effects Editing pada ajang The 60th Annual Academy Awards – maupun komersial serta dilanjutkan dengan dua seri film lanjutan (1990, 1993), serial televisi, dua serial televisi animasi, miniseri televisi, permainan video dan sejumlah adaptasi komik.

Dengan deretan kesuksesan tersebut, jelas tidak mengherankan jika Hollywood – yang tidak akan pernah melepaskan kesempatan untuk melakukan remake, reboot atau sekuel dari film-film terpopularnya – kini berusaha untuk mengulangi keberhasilannya. Versi terbaru dari RoboCop sendiri ditangani oleh José Padilha (Elite Squad, 2007) dengan naskah cerita yang disusun oleh Joshua Zetumer.

Well… jika Anda ingin memberikan perbandingan dengan versi terdahulunya, versi modern dari RoboCop jelas terasa sebagai sebuah versi penceritaan yang lebih ringan dimana naskah ceritanya banyak melepaskan bagian-bagian bernuansa kekerasan dan kandungan satir sosial politik dari dalam jalan ceritanya. Bukan berarti RoboCop dibawah arahan Padilha hadir dengan kualitas yang buruk.

Padilha dengan jeli memanfaatkan perkembangan zaman untuk memberikan tampilan lebih berteknologi tinggi bagi RoboCop-nya sekaligus mampu mengeksekusi dengan baik naskah cerita racikan Zetumer yang secara cerdas mengeksplorasi karakter-karakter yang ada di dalam jalan cerita RoboCop untuk menghasilkan sebuah presentasi cerita yang cukup berkelas.

Berlatar belakang di tahun 2028, dikisahkan bahwa perusahaan OmniCorp pimpinan Raymond Sellars (Michael Keaton) adalah sebuah perusahaan yang sukses untuk memproduksi robot-robot yang kemudian digunakan oleh pasukan militer Amerika Serikat sebagai senjata pertahanan mereka di luar negeri. Sayang, sebuah aturan bernama Dreyfus Act justru melarang penggunaan robot-robot militer tersebut di dalam negeri untuk menghindari jauhnya korban tidak bersalah dari kalangan sipil mengingat robot tidak memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan kembali setiap tindakannya.

Sadar bahwa Amerika Serikat adalah sebuah pasar yang dapat mendatangkan keuntungan besar, Raymond lantas menugaskan Dr. Dennett Norton (Gary Oldman) untuk merancang sebuah produk yang dapat menyatukan kekuatan tangguh para robot dengan hati nurani manusia.

Kesempatan itu kemudian datang ketika seorang polisi bernama Alex Murphy (Joel Kinnaman) sedang berada dalam kondisi kritis akibat serangan yang dilakukan oleh seorang penjahat yang sedang diburunya. Atas izin istrinya, Clara (Abbie Cornish), beberapa organ tubuh Alex yang masih dapat berfungsi kemudian ditempatkan ke dalam struktur tubuh robot yang sekaligus memberikan kesempatan bagi Alex untuk dapat merasakan kehidupan kembali.

Siuman, Alex jelas merasa tidak nyaman dengan tubuh robotnya yang baru. Namun, setelah menyadari apa manfaat tubuh robot tersebut bagi dirinya, Alex secara perlahan mulai menerima kenyataan tersebut dan bahkan memanfaatkannya sebagai sarana untuk melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang polisi.

Meskipun tidak lagi memberikan tekanan yang kuat pada satir sosial politik dalam jalan ceritanya, naskah cerita yang digarap oleh Joshua Zetumer masih mampu hadir dengan kualitas penceritaan yang kuat berkat dedikasi Zetumer untuk memberikan plot penceritaan yang lebih intim kepada karakter Alex Murphy. Lebih dramatis dan humanis, Zetumer memanfaatkan dua pertiga bagian penceritaan RoboCop untuk mengulas secara mendalam berbagai konflik moral dalam pengubahan seorang sosok manusia dan pemanfaatannya sebagai sebuah produk sekaligus mendalami bagaimana sisi kemanusiannya mampu terus berjuang dan muncul meskipun telah berkali-kali dimodifikasi melalui kekuatan teknologi.

Ditambah dengan kemampuan José Padilha dalam memberikan detil cerita pada kekuatan kisah dramatis tersebut, RoboCop berhasil hadir sebagai sebuah sajian fiksi ilmiah yang akan mampu memikat para penontonnya.

Satir sosial politik juga sebenarnya tidak murni dihilangkan sepenuhnya dari RoboCop. Warna penceritaan tersebut masih banyak dapat dirasakan pada beberapa bagian cerita dengan potongan-potongan berita yang menampilkan Samuel L. Jackson sebagai pembawa berita bernama Pat Novak menjadi tumpuan utama bagian penceritaan tersebut. And then comes the third act.

Naskah cerita Zetumer sepertinya ingin menyisakan berbagai plot penceritaan yang berhubungan dengana degan aksi untuk disajikan pada bagian ketiga penceritaan. Disinilah letak kelemahan RoboCop. Plot penceritaan yang sedari awal berjalan dengan ritme perlahan mendadak kemudian bergerak secara terburu-buru dengan menghadirkan kisah usaha karakter Alex Murphy dalam menyelesaikan kasus pembunuhannya.

Bukan sebuah langkah yang benar-benar buruk, namun dengan keterburu-buruan tersebut, berbagai aksi yang dilakukan karakter Alex Murphy terkesan kurang meyakinkan. Sebuah plot twist yang disajikan di akhir penceritaan juga menjadi hampa kehadirannya akibat eksekusi yang terburu-buru ini. Masih cukup menghibur. Namun jika dibandingkan dengan dua pertiga penceritaan awal RoboCop yang tersusun dengan begitu rapi, sepertiga penceritaan akhir dari film ini terkesan begitu berantakan.

Berbicara penampilan akting, Padilha berhasil mengumpulkan talenta-talenta terbaik untuk hadir mengisi departemen akting filmnya. Joel Kinnaman hadir dengan kharisma yang begitu kuat sebagai sang karakter utama. Kinnaman juga mampu menterjemahkan perjuangan karakter Alex Murphy dalam mempertahankan sisi humanisnya dengan sangat baik. Begitu pula dengan chemistry yang ia jalin dengan para pendampingnya, khususnya dengan Gary Oldman dan Abbie Cornish.

Berbicara mengenai Oldman, penampilannya sebagai Dr. Dennett Norton benar-benar mampu mencuri perhatian. Begitu kuat dan sangat meyakinkan. Meskipun terlihat ada beberapa masalah dalam penggalian beberapa karakter pendukung – yang beberapa diantaranya tampak hadir dengan ruang penceritaan yang cukup, namun para pemeran pendukung seperti Michael Keaton, Jennifer Ehle, Jackie Earle Haley, Jay Baruchel, Samuel L. Jackson dan Michael K. Williams hadir dengan kapasitas akting yang sangat memuaskan.

Terlepas dari lemahnya paruh ketiga penceritaan dan pengurangan adegan bernuansa kekerasan serta satir sosial politik yang dahulu membuat RoboCop arahan Paul Verhoven menjadi begitu berkesan, versi modern dari RoboCop arahan José Padilha tetap mampu menjadi sebuah sajian yang cukup berkualitas. Naskah arahan Joshua Zetumer yang menggali lebih dalam mengenai karakter Alex Murphy terbukti mampu membuat kehadiran RoboCop menjadi terasa lebih personal dan humanis – satu sisi yang mungkin akan kurang begitu diterima oleh para penggemar RoboCop karya Verhoeven.

Keputusan Padilha untuk memberikan sentuhan futuristik yang lebih kuat pada kualitas tata produksi filmnya juga terbukti berhasil menjadikan kehadiran RoboCop terasa lebih segar, khususnya bagi para penonton yang berasal dari generasi yang jauh lebih muda. Ditambah dengan dukungan akting kuat dari para jajaran pemerannya, RoboCop adalah sebuah remake yang mungkin masih jauh dari kesan sempurna namun tetap mampu hadir kuat dalam presentasinya.
Sumber,
robocopbike.jpg

robocop2014.jpg

robocop-2014-wallpaper-robocop-movie-wal


Download Film RoboCop (2014) Subtitle Indonesia WEBRip R6 MP4 High Quality:
File Format: mp4
Resolusi: 640x280
Durasi: 1 Jam - 48 Menit - 18 Detik
Ukuran: 218 mb
SS:
Rbcp_2014_WEBRip_R6_Rye_Movies_mp4_thumb

Single Link:

TF: http://tusfiles.net/ppmyxcj3pw2n


Subtitle: mp4-webr6-rbcp-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Pein Akatsuki


Download Film RoboCop (2013) Subtitle Indonesia WEBRip R6 AVI Normal Quality:
File Format: avi
Resolusi: 384x164
Durasi: 1 Jam - 48 Menit - 13 Detik
Ukuran: 141 mb
SS:
Robocop_WEBRip_AHMAD_2_avi_thumbs_2014_0

Direct Part Link:

RoboCop - Part 1 (68 mb)
Alternatif

RoboCop - Part 2 (73 mb)
Alternatif


Subtitle: avi-webr6-rbcp-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Pein Akatsuki


Download Film RoboCop (2014) Subtitle Indonesia HDCAM MP4 High Quality:
File Format: mp4
Resolusi: 640x288
Durasi: 1 Jam - 50 Menit - 02 Detik
Ukuran: 238 mb
SS:
GxJNcEV.jpg

Direct Single Link:

Link 1
Link 2 (Alternatif)
Link 3 (Alternatif)
Link 4 (Alternatif)
Link 5 (Alternatif)
Link 6 (Alternatif)


Subtitle: mp4-cam-rbcop-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Akoer Lah


Download Film RoboCop (2013) Subtitle Indonesia HDCAM AVI Normal Quality:
File Format: avi
Resolusi: 320x240
Durasi: 1 Jam - 49 Menit - 40 Detik
Ukuran: 166 mb
SS:
UNCeniF.jpg

Direct Single Link:

Link 1
Link 2 (Alternatif)
Link 3 (Alternatif)
Link 4 (Alternatif)
Link 5 (Alternatif)
Link 6 (Alternatif)


Subtitle: avi-cam-robcp-2014.zip
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Akoer Lah
Revian Movies. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Revian | Revian-4rt | Revian-4rt Channel
Copyright © 1997-2014. Revian Movies - All Rights Reserved
Template Created by Revian Dwi Putra Nugroho Published by @RevianComancika
Proudly powered by Blogger